Integrated Audit QEHS Management System

Pengenalan Audit Terintegrasi

  • Audit adalah perangkat manajemen yang efektif untuk memeriksa aktivitas dan proses. Hasil audit adalah informasi yang dapat ditindaklanjuti oleh pihak manajemen;
  • Objectivitas, independensi dan pendekatan sistematis adalah prinsip-prinsip inti, yang merupakan hal esensial untuk melaksanakan audit yang efektif dan efisien;
  • Audit diotorisasi, dan otoritas berasal dari keputusan pihak manajemen, kebijakan, ketentuan kontrak, pelanggan, legislasi atau peraturan;
  • Program audit dan audit direncanakan dan dikelola untuk memastikan agar terlaksana secara efektif dan konsisten, dan agar kesimpulan audit cukup kredibel;
  • Audit dilakukan dengan menggunakan metode dan teknik yang mapan untuk memastikan bahwa bukti audit dan temuan audit relevan, dapat diandalkan dan memadai, sehingga tim-tim audit yang bekerja secara independen satu dengan yang lain akan mencapai kesimpulan audit yang sama;
  • Ruang lingkup, tujuan dan kriteria audit pada setiap audit didefinisikan dan disepakati dengan jelas, sebelum memulai audit;
  • Anggota tim audit dan manajer program audit kompeten untuk tugas yang dilaksanakan;
  • Anggota tim audit bertindak dengan perilaku profesional dan terikat pada kode etik yang ditetapkan, contohnya, perilaku auditor, integritas, kerahasiaan dan karakteristik lainnya. Anggota tim audit bebas dari prasangka dan konflik kepentingan selama kegiatannya.
Konsep audit terintegrasi, pada intinya adalah sudut pandang seorang auditor ketika dihadapkan pada suatu objek audit, akan memandang pada tiga item kritikal, yaitu, apa karakteristik mutu pada produk, apa aspek dan dampak lingkungan yang ada dan terakhir adalah bahaya dan resiko kerja yang ada. Selanjtnya, hal yang perlu digali o;eh seorang auditor terhadap masing-masing karakteristik mutu, aspek/dampak lingkungan dan bahaya/resiko kerja adalah bagaimana konsep pengendaliannya.

Pada suatu pelaksanaan audit terintegrasi, setiap auditor yang ditunjukan untuk melakukan suatu audit yang terintegrasi, audit kecukupan harus dilakukan sebelum auditor yang bersangkutan melakukan audit kepatuhan. Audit kecukupan dilakukan untuk membandingkan bagaimana dokumentasi yang dibangun oleh organisasi dengan persyaratan sistem manajemen dan peraturan perundang-undangan. Hal ini bermanfaat bagi auditor yang bersangkutan untuk memahami proses secara umum yang ada di organisasi yang akan diaudit, sebelum auditor melakukan audit secara lengkap (audit kepatuhan).